Kacang Mete

Seorang anak laki-laki diperbolehkan ibunya untuk mengambil kacang mete di stoples.

Ia memasukkan tangannya ke stoples dan menggenggam banyak sekali mete sampai tangannya sulit keluar.

Anak lelaki itu terdiam karena tak mau mengurangi mete yang ada dalam genggamannya, tetapi juga tak bisa mengeluarkan genggamannya itu dari stoples.

Merasa putus asa, ia mulai menangis.

“Anakku,” kata si ibu, “ambil metenya sedikit-sedikit saja supaya tanganmu muda keluar dari stoples. Nanti, kalau sudah habis, kamu boleh ambil lagi.”

Jangan Tamak. Keserakahan adalah salah satu hal yang membuatmu menghancurkan hal-hal indah yang pernah kamu pegang.

2 thoughts on “Kacang Mete”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top