Di sebuah keluarga miskin, seorang ayah tampak kesal pada Irene, anak perempuannya yang berusia sembilan tahun.
Irene baru saja menghabiskan uang untuk membeli kertas kado emas untuk membungkus sekotak kado.
Keesokan harinya, anak perempuan itu memberikan kado itu sebagai hadiah ulang tahun pada sang Ayah.
“Ini untuk ayah,” kata Irene.
Sang ayah tak jadi marah. Namun, ketika ia membuka kotak dan mendapatkan isinya kosong, meledaklah kemarahannya.
“Tak tahukah kau, kalau kau menghadiahi kado pada seseorang, kau harus memberi sebuah barang dalam kotak ini!”
Anak perempuan kecil itu menatap ayahnya dengan mata berkaca-kaca.
Ia berkata terisak-isak, “Oh ayah, sesungguhnya aku telah meletakkan sesuatu ke dalam kotak itu.”
“Apa yang kau letakkan ke dalam kotak ini? Bukankah kau lihat kotak ini kosong?” bentak ayahnya.
“Oh ayah, sungguh aku telah meletakkan hampir ribuan ciuman untuk ayah ke dalam kotak itu,” bisik Irene, si anak perempuan itu.
Sang ayah pun terperangah mendengar jawaban anak perempuan kecilnya.
Ia lalu memeluk erat-erat Irene dan meminta maaf.
Konon, pria itu selalu meletakkan kotak kado itu di pinggir tempat tidurnya sampai akhir hayat.
Kapan pun ia mengalami kekecewaan, marah atau beban yang berat, ia membayangkan ada ribuan ciuman dalam kotak itu yang mengingatkan cinta anak perempuannya.
Tanpa kita sadari sesungguhnya kita telah menerima sebuah kotak emas penuh berisi cinta tanpa pamrih dari orang tua, istri / suami, anak, pasangan, teman dan sahabat kita. Tak ada yang lebih indah dan berharga dalam hidup ini selain cinta.