Tekun

Sebuah jam kecil mengeluh karena selalu berdetak 60 detik, kali 60 menit, kali 24 jam, kali 365 hari.

Mendengar keluhan itu, jam dinding yang besar milik kakek tersenyum, “Janganlah mengeluh, anakku. Aku sudah hidup selama tiga generasi, dan pengalamanku yang harus kamu ingat ini: kamu senantiasa diharapkan untuk membuat satu ketuk pada satu waktu.”

Ketekunan itu sangat penting. Terus melangkah, pantang menyerah dan terus bertahan di setiap usaha.

227 thoughts on “Tekun”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top