Kisah Kakek Penjual Amplop

Kisah nyata ini ditulis oleh seorang dosen ITB bernama Rinaldi Munir mengenai seorang kakek yang tidak gentar berjuang untuk hidup dengan mencari nafkah dari hasil berjualan amplop di Masjid Salman ITB. Jaman sekarang amplop bukanlah sesuatu yang sangat dibutuhkan, tidak jarang kakek ini tidak laku jualannya dan pulang dengan tangan hampa. Mari kita simak kisah “Kakek Penjual Amplop di ITB”.

Setiap menuju ke Masjid Salman ITB untuk shalat Jumat saya selalu melihat seorang Kakek tua yang duduk terpekur di depan dagangannya. Dia menjual kertas amplop yang sudah dibungkus di dalam plastik. Sepintas barang jualannya itu terasa “aneh” di antara pedagang lain yang memenuhi pasar kaget di seputaran Jalan Ganesha setiap hari Jumat. Pedagang di pasar kaget umumnya berjualan makanan, pakaian, DVD bajakan, barang mainan anak, sepatu dan barang-barang asesori lainnya. Tentu agak aneh dia “nyempil” sendiri menjual amplop, barang yang tidak terlalu dibutuhkan pada zaman yang serba elektronis seperti saat ini. Masa kejayaan pengiriman surat secara konvensional sudah berlalu, namun Kakek itu tetap menjual amplop.

Mungkin Kakek itu tidak mengikuti perkembangan zaman, apalagi perkembangan teknologi informasi yang serba cepat dan instan, sehingga dia pikir masih ada orang yang membutuhkan amplop untuk berkirim surat.

Kehadiran Kakek tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu menimbulkan rasa iba. Siapa sih yang mau membeli amplopnya itu? Tidak satupun orang yang lewat menuju masjid tertarik untuk membelinya. Lalu lalang orang yang bergegas menuju masjid Salman seolah tidak mempedulikan kehadiran Kakek tua itu.

Kemarin ketika hendak shalat Jumat di Salman saya melihat Kakek tua itu lagi sedang duduk terpekur. Saya sudah berjanji akan membeli amplopnya itu usai shalat, meskipun sebenarnya saya tidak terlalu membutuhkan benda tersebut. Yach, sekedar ingin membantu Kakek itu melariskan dagangannya. Seusai shalat Jumat dan hendak kembali ke kantor, saya menghampiri Kakek tadi. Saya tanya berapa harga amplopnya dalam satu bungkus plastik itu. “Seribu”, jawabnya dengan suara lirih. Oh Tuhan, harga sebungkus amplop yang isinnya sepuluh lembar itu hanya seribu rupiah? Uang sebesar itu hanya cukup untuk membeli dua gorengan bala-bala pada pedagang gorengan di dekatnya. Uang seribu rupiah yang tidak terlalu berarti bagi kita, tetapi bagi Kakek tua itu sangatlah berarti. Saya tercekat dan berusaha menahan air mata keharuan mendengar harga yang sangat murah itu. “Saya beli ya pak, sepuluh bungkus”, kata saya.

Kakek itu terlihat gembira karena saya membeli amplopnya dalam jumlah banyak. Dia memasukkan sepuluh bungkus amplop yang isinya sepuluh lembar per bungkusnya ke dalam bekas kotak amplop. Tangannya terlihat bergetar ketika memasukkan bungkusan amplop ke dalam kotak.

Saya bertanya kembali kenapa dia menjual amplop semurah itu. Padahal kalau kita membeli amplop di warung tidak mungkin dapat seratus rupiah satu. Dengan uang seribu mungkin hanya dapat lima buah amplop. Kakek itu menunjukkan kepada saya lembar kwitansi pembelian amplop di toko grosir. Tertulis di kwitansi itu nota pembelian 10 bungkus amplop surat senilai Rp7500. “Kakek cuma ambil sedikit”, lirihnya. Jadi, dia hanya mengambil keuntungan Rp250 untuk satu bungkus amplop yang isinya 10 lembar itu. Saya jadi terharu mendengar jawaban jujur si Kakek tua. Jika pedagang nakal ‘menipu’ harga dengan menaikkan harga jual sehingga keuntungan berlipat-lipat, Kakek tua itu hanya mengambil keuntungan yang tidak seberapa. Andaipun terjual sepuluh bungkus amplop saja keuntungannya tidak sampai untuk membeli nasi bungkus di pinggir jalan. Siapalah orang yang mau membeli amplop banyak-banyak pada zaman sekarang? Dalam sehari belum tentu laku sepuluh bungkus saja, apalagi untuk dua puluh bungkus amplop agar dapat membeli nasi.

Setelah selesai saya bayar Rp10.000 untuk sepuluh bungkus amplop, saya kembali menuju kantor. Tidak lupa saya selipkan sedikit uang lebih buat Kakek tua itu untuk membeli makan siang. Si Kakek tua menerima uang itu dengan tangan bergetar sambil mengucapkan terima kasih dengan suara hampir menangis. Saya segera bergegas pergi meninggalkannya karena mata ini sudah tidak tahan untuk meluruhkan air mata. Sambil berjalan saya teringat status seorang teman di fesbuk yang bunyinya begini: “Kakek-Kakek tua menjajakan barang dagangan yang tak laku-laku, ibu-ibu tua yang duduk tepekur di depan warungnya yang selalu sepi. Carilah alasan-alasan untuk membeli barang-barang dari mereka, meski kita tidak membutuhkannya saat ini. Jangan selalu beli barang di mal-mal dan toko-toko yang nyaman dan lengkap….”.

Si Kakek tua penjual amplop adalah salah satu dari mereka, yaitu para pedagang kaki lima yang barangnya tidak laku-laku. Cara paling mudah dan sederhana untuk membantu mereka adalah bukan memberi mereka uang, tetapi belilah jualan mereka atau pakailah jasa mereka. Meskipun barang-barang yang dijual oleh mereka sedikit lebih mahal daripada harga di mal dan toko, tetapi dengan membeli dagangan mereka insya Allah lebih banyak barokahnya, karena secara tidak langsung kita telah membantu kelangsungan usaha dan hidup mereka.
Dalam pandangan saya Kakek tua itu lebih terhormat daripada pengemis yang berkeliaran di masjid Salman, meminta-minta kepada orang yang lewat. Para pengemis itu mengerahkan anak-anak untuk memancing iba para pejalan kaki. Tetapi si Kakek tua tidak mau mengemis, ia tetap kukuh berjualan amplop yang keuntungannya tidak seberapa itu.

Di kantor saya amati lagi bungkusan amplop yang saya beli dari si Kakek tua tadi. Mungkin benar saya tidak terlalu membutuhkan amplop surat itu saat ini, tetapi uang sepuluh ribu yang saya keluarkan tadi sangat dibutuhkan si Kakek tua.

Kotak amplop yang berisi 10 bungkus amplop tadi saya simpan di sudut meja kerja. Siapa tahu nanti saya akan memerlukannya. Mungkin pada hari Jumat pekan-pekan selanjutnya saya akan melihat si Kakek tua berjualan kembali di sana, duduk melamun di depan dagangannya yang tak laku-laku.

Mari kita bersyukur telah diberikan kemampuan dan nikmat yang lebih daripada kakek ini. Tentu saja syukur ini akan jadi sekedar basa-basi bila tanpa tindakan nyata.

Mari kita bersedekah lebih banyak kepada orang-orang yang diberikan kemampuan ekonomi lemah. Allah akan membalas setiap sedekah kita, amien.

1,023 thoughts on “Kisah Kakek Penjual Amplop”

  1. subhanallah, sungguh kisah yang amat mengharukan
    menyadarkan diri ini sebagai jiwa yang sesnantiasa harus bersyukur dan selalu sedekah.
    trimakasih

  2. subhanallah, sungguh sangat mengharukan
    menyadarkan diri ini sebagai jiwa yang sesnantiasa harus bersyukur kepada Allah dan selalu sedekah.
    trimakasih

  3. Cerita ini mengingatkan kita untuk selalu berusaha secara maksimal, tanpa kenal lelah demi suatu tujuan. Bersedekah sangat penting, nilai tergantung masing2 orang. Berjuanglah Kakek, semoga keberuntungan & kemudahan rejeki selalu menyertaimu.

  4. bersedekah bukan berarti uang kita berkurang,menurut teori kapitalis uang berkurang tetapi menurut teori amal kebaikan adalah berlipat 10 x……coba buktikan dengan tulus dan ikhlas…amin

  5. masih banyak kakek2 tua lain seperti beliau disekitar kita, tapi yg sabar dan tetap tawaqal seperti kakek dlm cerita tadi sudah mulai jarang kita temui, subhanallah

  6. Ya allah, tabahkanlah hati orang2 seperti mereka.
    Kesusahan hamba saat ini tidak ada artinya di bandingkan dengan kesusahan mereka yang setiap hari datang dan mereka selalu sabar menghadapinya.
    Kuatkan hati hamba dan kuatkan hati orang2 itu ya Allah :'(

  7. Tidak trasa air mataku jatuh,,
    terharu bgt,,smoga pdagang2 kaki lima ntu sprti kakek tua itu,,mulialah mreka.

  8. Subbahanallah…Iba saya membaca cerita tsb…moga Allah akn membuka kn hati kita untuk org2 seperti mrk…kebanyakkan org rata2 pda acuh tak acuh trhadap mereka. Maka buka kn lah hati mrk untuk membantu sesama umatnya
    Kuat kn hati qt n mrk yg membutuhkn Amin Ya Allah Ya Robb

  9. itu lh hidup . . .
    apabila seseorng itu slalu merasa brsyukur ,,,seberapa pun rizky yg di berikan oleh Allah SWT . . maka nikmat yg di berikan itu lebih dari cukup . . .

  10. Alhamdulillah msh ada yg berhati ‘Trenyuh’ tanpa Suudzon…..
    Krn biasanya kt selalu berprasangka jangan2 spt kakek itu cuman kedok utk dikasihani, Subhanalloh.

  11. kisah yang sungguh menyentuh hati… kiranya menjadi renungan yang berarti bagi kita semua untuk berbuat yang baik dan benar..

  12. Alhamdulillah masih diberi rejeki yang cukup dari Allah SWT ,
    semoga kami selalu diberi petunjuk dan diingatkan untuk selalu bersyukur dan bersodaqoh kepada orang yang membutuhkan , amin ya robbal alamin.

  13. subhanallah,
    msih ada didunia ini org semulia kakek ntu,
    ia memilih berjualan amplop yg wlaupun tak sbrapa keuntungan,a dri pda harus ngemis.
    nabi muhammad pernh bersbda :
    انظروا الى من هو اسفل منكم ولا تنظروا الى من فوقكم فهو اجدران لا تجدر نعمة الله علىكم

  14. Insya Allah sya akan brusaha mempraktekkanx…crita ini mmbrkan saya 1pelajaran yang dpt saya amalkan dhari” saya.

  15. Subhanallah……
    semoga menjadi pelajaran bwat kita semua agar kita berusaha hidup sederhana dan selalu bersyukur atas apa yang kita miliki

  16. ini juga cerminan buat kita betapa rezeki yg kita dpt , bukan seluruhnya milik kita… indahnya dlm berbagi…

  17. hati rasanya luluh membaca cerita ini..mengingatkan pada diri sendiri untuk banyak bersedekah..amien

  18. Segala Puji Bagi ALLOH yg tlh mlimpahkan Rakhmatnya bagi kita Amin.. kpd Penulis ksh tsb sya haturkan terima kasih,yg tlh mengetuk hati ini,smga Amal kbaikan Anda mendapatkan blsan yg melimpah dan Halal.Amin

  19. andai kata, kejujuran para pedagang sama halxa dengan si kakek tadi,mungkin indonesia akan lebih maju baik dari perekonomian maupun politik…kita doakan aja sikakek moga sukses…

  20. subhanallah, sungguh tegar dan jujur…Seorang kakek melakukan hal seperti ini, bagaimana pemuda kita????

  21. ingin update fb dgn pesan serupa. Supya orang bnyak belajar dan ingat pada kekuatan hati kebesaran jiwa…..

  22. “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu,[1] sampai kamu masuk ke dalam kubur.[2] Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu),[3] dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. [4] Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin,[5] niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahannam,[6] dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yakin,[7] kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu ).[8]” At-Takatsur 1-8..
    Tidak lah cukup hanya dengan membaca dan marasa terharu dengan kisah diatas.. !! Mari sama2 berdo’a dan bekrja untuk hidup yg lebih berkah !!

  23. semoga aku bisa menjadi org yg membantu dn memajukan org disekitar ku, sehingga bisa membantu menuntaskan kemiskinan,amin..

  24. Membacanya saja sdh mmbuat air mta ini tertetes,, aplgi mlihat orang’y langsung,.

  25. m. badrul munir

    aroel”
    tidak terasa mata ini ikut meneteskan air mata …jadi teringat ortu di rumah ..yg setiap hari kesawah. berjuang untuk anaka2nya . semoga dengan membaca cerita dia atas ,,,kita menjadi orang yg selalu mengerti kpda orang yg sebernya membutuhkan uluran tangan kita untuk khidupan mreka …dan keluarga merka

  26. Anda telah melakukan perbuatan yang sangat Mulia dihadapan Alloh SWT. Karena Rosululloh SAW telah bersabda: “Bahwa sebagian harta kita adalah milik anak yatim dan fakir miskin”. Semoga Alloh melimpahakan riski dan barokah kepada Anda. Amiin.

  27. sangat menyentuh…..
    saya jadi teringat dengan tukang cobek batu yg sabar keliling kampung walopun orang2 sekarang lebih memilih blender untuk mengulek bumbu, ato tukang revarasi payung padahal sekarang orang lebih memilih beli payung yg baru ketimbang memperbaikinya……
    smoga cucuran keringat mereka itu bisa menghapus dosa2 nya……
    amiin..

  28. Subhannallah..
    Sungguh sangat mengharukan kisah sang kakek yg selalu tegar menghadpi kerasnya hidup,amatlah mulia sang kakek d sisiNYA..
    patut kita syukuri apa yg kita miliki hari ini..
    dan senatiasalah kita bersedekah kpd saudara2 kita yg kurang mampu…
    Sesunggunya apa yg kita miliki ada hak orang2 miskin..

  29. subhanallah. . . andai wakil rakyat kita hatinya setulus kakek tadi, pastilah bangsa ini mjd bangsa yg bermartabat..amin

  30. Subhanallah,,maha besar allah….
    Terima kasih,mengingatkan saya untuk bisa lebih bersyukur dengan apa yang udah DIA berikan….

  31. jujur gan ane nangizz nih ….
    allhamdulillah dan banyak bersyukur dengan apa yg di berikan alloh kepada kita … semoga menjadi bhan renungan yg bermanfaat aminn

  32. cheche cherry

    Subhanallah…lailahailallah….begitu besar rasa syukur itu,yg tanpa kt sadari,jarang skali kt bersyukur kepada ALLAH SWT.atas apa yg kt dptkan….

  33. Subhanallah.. Allah Maha Besar..
    sungguh sangat menyentuh hati saya, tag terasa aku sampai menangis saat membacanya..
    Buat Kakek yang bersangkutan tetap semangat ya..

  34. sedihh bgtt bacanyaa,terharuu sangatt palingg ga tega liatt kakek /nenek2 menderita,,,”kemana anak2 mereka”…hikzzzzz

  35. terimakasih ceritanya kak.
    semoga dari kisah ini kita mendapat hidayah dari allah, amin.

  36. Semoga saya selalu ingat dengan cerita ini,dan saya bisa berbuat yang terbaik kepada orang-orang yang senasip dengan kakek-kakek ini….

  37. Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan.
    (QS Al Baqarah 2:110)

  38. Kadang2 mata kita tidak bisa melihat yang sebenarnya. Kakek Tua kelihatan rentan dan tidak ada kekuatan. Tapi sebenarnya dia orang kuat yg mengalahkan keputusasaan, kekecewaan dan otoritas zaman yg tidak memberi peluang sedikitpun

  39. Smg cerita ini dpt menyadarkan kt akan arti sebuah prjuangan hidup,dgn usha yg blm tentu baik d mta manusia,tp d mata TUhan…lbh bernilai dr skedar menjual amplop..

  40. saya udah baca kisahnya, saya sangat terharu, oh ya… saya izin kopas cerita ini, tentu tidak lupa saya sisipkan sumbernya. terimakasih

  41. rasa hati ingin ketemu dg kakek itu,banyak hal yg bisa kita pelajari ……akan aq coba cari…….utk belajar

  42. sedih banget ya,kita harus bersyukur dengan keadaan kita seperti ini masih banyak orang yang lebih susah dari kita.

  43. subhanallah . .
    betapa mulia a hati kakek tersebut .
    dan betapa susah a penderitaan nya .
    semoga semua hati para org kaya terbuka untuk membantu para penjual kyag gthu,

  44. terima kasih atas crita.y …
    aku gga bisa crita apa” lagi …
    crita ini membrikan arti yg sangat besar bagi saia ..
    saya hanya bisa bertrima ksih kepada aLLah S.W.A ..
    krana sudah membrikan apa yg saya mau slama ini walau terkadang aku tak pernah tau bahwa apa yg ku rasakan ini tak tak slamanya bisa orng lain rasakan ..tapi crita ini sudah membrikan saya pelajaran yg sangat brarti … bahwa terkadang sesuatu yg kita punya tidak terlalu berguna bagi aku , tapi mngkin bernilai sangat tinggi bagi orang lain …

  45. Subhanallah ..
    Di muka bumi ini masih banyak “kakek – kakek penjual amplop” lain yang mengharapkan barang dagangannya dibeli orang. Tapi sangat sedikit orang yang “mau” membeli dagangannya ….

  46. Bersyukurlah kita yang masih memiliki tingkat ekonomi yg lebih baik dari kakek tersebut. Namun tidak melupakan u/ menyumbangkan sebagian harta kita kepada saudara-saudara kita yang masih jauh dari berkecukupan.

  47. Saya terharu atas cerita diatas,. tapi yang menjadi ganjalan dihati saya adalah kalimat ini
    “Mari kita bersyukur telah diberikan kemampuan dan nikmat yang lebih daripada kakek ini. Tentu saja syukur ini akan jadi sekedar basa-basi bila tanpa tindakan nyata. Mari kita bersedekah lebih banyak kepada orang-orang yang diberikan kemampuan ekonomi lemah. Allah akan membalas setiap sedekah kita, amiin.”
    maaf pak…bukan menggurui tapi kesimpulan bapa itu “bersyukur karena kepada Yang Maha Kuasa karena anda tidak seperti kakek itu, bukan, karena keadaanya,… jika kakek itu tidak menderita maka…. maaf bapak tidak bersyukur…ah saya tidak teruskan lagi………..tapi saya tau bapak niatnya baik sekali lagi baik…tapi tolong di revew lagi konsep …syukurnya….
    salam…

  48. mengharukan sekali, jadi malu sama diri sendiri yang selalu merasa kurang dan tak pernah bersyukur….

  49. memang begitulah, jika kita bersyukur maka rejeki berapapun yang kita dapatkan akan dapat memenuhi kebutuhan kita, contohnya si kakek tadi..dia tidak peduli dengan apa disekitarnya dan dia kelihatan cukup, beda dengan orang yang gaji tinggi akan tetapi masih saja merasa kurang

  50. dalam harta kita ada hak orang miskin dan membutuhkan…jika kita mau bersyukur berarti kita berbagi dengan mereka…Jika hati kita kaya tak akan ada orang miskin… Si kaya dan si miskin akan saling membantu dan menyayangi …Itulah yang diridhoi Allah.

  51. Sungguh kisah yg memberikan pelajaran buat kita semua semoga bisa membuka hati orang2 mampu untuk bersedekah…..;)

  52. Kakek tua itu ujian dr NYA utk qt yang punya rezeki lebih dibanding sang kakek…. mau kah qt berbagi??? Jgn dilihat apa yg orang lain lakukan tp lihat lah ke diri sendiri apa yg sudah qt lakukan utk orang lain…..

  53. agus setiawan

    Subhanallah…kisah yg dpt mmbuka hati utk selalu brsyukur atas apapun yg Allah berikan pada kita..

  54. andai saja pemimpin-pemimpin kita smua pada jujur kaya kakek ,insya alloh negara ini akan makmur..

  55. allahu akbar…………
    tidak terasa air mata membasahi baju……
    ya allah berilah kakek itu hidayahmu………..

  56. terimakasih pa, saya sangat terharu dng cerita bapak, cerita bapak telah membuka hati saya untuk selalu membantu terhadap orang yg lemah, sx lagi terima kasih pak, semuga dng cerita ini akan menyambung amal zariah bapak …………

  57. abi jazilul fawaid

    Jadilah orang yang gemar sedekah. Tak ada ceritanya ada orang bangkrut karena sedekah. Terima kasih

  58. subhanallah… Begitu kuat perjuangan kakek ini. Walaupun dalam keadaan yg sangat terdesak kakek ini masih saja berlaku jujur, yaitu menjual dagangan dg keuntungan yg sedikit…
    Marilah kita yg di beri kemampuan lebih agar selalu mensyukuri nikmat yg telah diberikan Allah. Walaupun itu hanya sesuatu yg sangaaat kecil.
    Dr kisah ini dapat diambil suatu ahlak terpuji yaitu berlakulah jujur dalam keadaan apapun…

  59. ingin sekali saya bertemu dengan kakek itu dan membeli amplopnya.
    Thank’s gan atas kisah’a, sedikit banyak’a sudah mengingatkan kami..!!

  60. semoga cerita td membuat aku bs lebih besyukur atas nikmat yg Alloh berikan….aminnn

  61. mengharukan skali…dan d kala kita dpt membahagiakan orang lain, itulah kebahagiaan yg hakiki

  62. mungkinkah hal sprti i2 kira2 ada penyelesaianya,jika saya seseorang yang puya bnyak harta saya ingi mengumpulkan orang2 yg terlantar di sana,

  63. bersyukur saya bisa mengetahui ceerita ini dan bisa di petik terkadang saya tidak menyadari pa yang sudah saya punya.jika saya menjadi kakek tersebut mungkin sudah putus asa.

  64. Muhammad Mahfudz

    Subhanallah….
    Maha Besar Allah yang menunjukkan suatu hikmah dan pelajaran melalui apapun,trmasuk melalui cerita “kakek penjual amplop” di atas…
    Semoga melalui cerita di atas tersebut menjadikan pedagang” yg ada d indonesia khususnya bermentel jujur…
    jangan pernah iri dengan pejabat,mskipum bnyak dri pejabat kita yang tdak jujur..

  65. Setelah membaca cerita ini, hendaklah kita mensyukuri apa yg tlah alloh beri, dan perbanyaklah bersedekah…semoga alloh memberi kebaikan yang lebih.amin.

  66. aku tidak tega membaca cerita tersebut, andaikan aku ada d antara mereka aku tidak kuat menjalini itu semua
    ya allah terimakasih engkau telah meberikan kenyamanan dalam hidup ku, aku sangat menghargai bapak tua tersebut
    semangat yang luar biasa

  67. Di tempatku ada jg kakek2 tua yg menjual pisang atw rambutan malam2 (bahkan ampe tengah mlm) di pinggir jln tapi gak laku2..

  68. orang yg sudah nerkecukupan pun kadang merasa kurang. padahal ada orang lain yg lebih kekurangan…
    semoga kakek tua itu diberi kelimpahan rizqi…

  69. Assalamu’alaikum
    Sungguh inspiratif ceritanya
    Betapa kita harus menyukuri nikmat yang Alloh berikan,
    Betapa kita harus mencontoh kakek untuk jujur dalam berdagang,
    kadang-kadang sesuatu yang kita anggap remeh menjadi sangat berharga bagi orang lain

  70. hamidatul asana

    terkadang kita tdk bersyukur karena terlalu terlena akan kenikmatan yg didapatkan sehingga kta lupa akan siapa yg tlah mmberikan knikmatan itu,,atou karena kita tidak pernah merasakan hdp seperti si kakek tua itu,,,

  71. MIftahudin al murtty

    Kisah ini membuat aq lebih tau,,, pa arti perjuangan arti sukses sebenary,Entah Berapa Kali Aku Harus Mengucap Alkhamdulilah Karna Kedurhakaan Ku Tlah ENGKAU Balas dngan NIKMATMU Tanpa Putus,,,, Kuatkan Pundakku,,,,,

  72. hanya meneteskn air mata n tak mampu berkata pa2..rasa syukur timbul krn membacanya…smoga kake tu dberikn ksabarn dan ktabahan dlm menjalani hidup n di angkat drjtnya krn kesabaran tersbut…

  73. Nice story…….
    keren di jadikan bahan perenungan jelang Ramadhan….
    yakin bahwa tiap hamba telah di tentukan rezekinya…

  74. dewi pungky[yusuf]

    mari kita berbagi dari harta yg kita dapat membantu sesama mulia di mata allah ,,,,,,,success selalu bagi orang2 peduli antara umat tuhan ,,,,,amin

  75. Senada dengan yang lainnya, mengharukan. Semoga menjadi hikmah bagi kita, terutama bagi orang yang serba berkecukupan …

  76. subhanallah……tak kuasa menitikkan air mata, terimaksih ya Allah ats segala nikmat yg telah Engkau karuniakan kepada kami

  77. Subhanalloh3x…saya adalah saksi kebenaran cerita ini…saya pernah membeli amplop dgn alasn yg sama, dan mata ini juga pernah ikut menangis melihat keteguhan bapak penjual amplop mencari rezeki dan tdk mau mengemis padahal sepanjang jalan mesjid salman tempat dia duduk berjejer pengemis…saat jalan menuju pulang saya menangis dan malu betapa besar dosaku yg seringkali tdk mensyukuri nikmatNya…
    Saya rindu ingin sekali ketemu dgn bapak penjual amplop…

  78. Ada yang mau ngajarin bapak ini jualan USB flashdisk atau memory card, ya sebaiknya sekalian dicarikan pemasoknya. Misal begini, ada yang beli USB flash 10 buah trus nitip ke bapak itu, ntar keuntungan dibagi ato yg iklas ya untungnya buat bapak itu. Tuhan Maha Tahu. Sayang sy ga di Bandung, jadi hanya sedikit saran saja. *##– Mencoba beramal, moga tidak berkhayal…–##*

  79. Saya sambung lagi ya, dengan memberi barang dagangan buat bapak itu dan ngliat lagi jumat depan bagaimana hasil penjualannya mungkin nambah juga amalan kita yaitu bersilaturahmi dengan saudara.. Saya rasa beliau seorang pria yang terhormat, saya salut dengan ketegarannya. Mungkin kita ini yang banyak dosa yang perlu dikasihani… Wallahu alam.

  80. Inilah sikap mental yang lahir dari suatu orientasi yang benar. Cari tahu, mengapa sang kakek bisa tegar seperti itu!

  81. Ya Allah…. mungkin saja beliau adalah seorang dari banyak hambamu yang soleh…. mudah2an aku termasuk didalamnya….. amiinn

  82. menurut saya bukan kakek itu yang harus dikasihani. karena setidaknya dengan caranya menjalani hidup dia telah mendapatkan nilai lebih di mata Tuhan. dan mungkin saja karena itu semua kakek itu bahagia dan damai hatinya. sementara kita sendiri yang harus introspeksi. mungkin selama ini kita kurang bersyukur, sombong terhadap apa yang kita miliki hingga kita lupa untuk berbagi, bersedekah terhadap “kakek” itu. Saya salut dan angkat topi terhadap kakek itu. semoga kita semua selalu dibukakan hati untuk selalu bersedekah terhadap sesama. amiin..

  83. Seharusnya kita bersedekah dengan hati ikhlas karena orang yang suka bersedekah rejeki kita akan d4lipat gandakan

  84. Subhanallah, jika pun seorang bos yg duduk dengan hartanya yg berlimpah ruah namun enggan untuk bersedekah, berbanding dengan seorang penjajak amplop yg tua renta duduk dengan ikhtiar dagangannya dapat terbeli, maka uang yg ia dapatkan itu lebih besar barokahnya dibandingkan seorang bos yg bergelimpangan harta.

  85. ya ALLAH murahkanlah rezekiMU pada orang-orang seperti kakek si penjual amplop ini , agar kami dapat melihat senyuman mereka yang tidak terlalu berat menanggung beban hidup . AMIN

  86. tak kuasa menahan air mata ni….aq sangat bersyukur atas smw nikmatMu Ya Robb…membaca ceritanya saja sudah tersentuh hati ni. apalagi kalau bertemu langsung,rasanya aq tak sanggup menahan air mata karena terharu…

  87. subahanallah, maha mulia sang kake, walau tubuhx sudah tua mash tetap mempunyai semangat untuk mencari rezki dgn brjualan amplop yang untngx tidak seberapa, dari pada meminta minta…mari kawan semua kita berikan sebagian rezky yg d brikan kpada kita untk orang yg lbh membthkn.

  88. Amplop nya kan bisa dipergunakan untuk ngisi uang sedeka setiap sholat jumat.kan sama sama beramal.setiap smal pasti dicatat malaikat walaupun sebesar biji sawi,yang penting kita ikhlas. Smoga amalnya ditrima allah amiin

  89. Cerita yang sangat menyentuh….akan tetapi kita sbg manusia,terkadang kurang sensitif melihat hal hal kecil tsb,,,tak sempat terfikirkan sesensitif itu terhadap org lain…maka beranjaklah kita untuk lebih sensitif kepada lingkungan disekitar kitaa…

  90. subhanallah betapa sikakek sangat bersyukur dengan nilai uang yang diperolehnya dari menjual amplop.tetapi bagi kita yang mungkin mempunyai banyak materi jarang sekali mensyukurinya

  91. Subhanalloh , walhamdulillah . Masih ada org yg mau perduli dgn sesamanya. Dan saya sampai meneteskan air mata membaca kisah ini . Semoga bisa menjadi pelajaran yg berharga bagi setiap kita . Amiin .

  92. subhanalloh… saya sampai menangis membaca tulisan saudara.
    smg Alloh berkenan mengangkat derajat kita orang yang mau memuliakan sesama saudaranya 🙂

  93. setelah baca ini, lemas hati saya teringat akan orang tua….
    terima kasih telah berbagi cerita

  94. Subbahanallah, kisah yg mgharukn. tidakkh terbesit pikirn org yg d beri rezeki utk bersodakoh dg membeli amplop wlau tak berguna buat kita.

  95. Luar biasa.., semakin kita memahami kehidupan ini semakin bertambah rasa syukur kita. Ya Allah jadikan hamba-Mu ini hamba yang pandai bersyukur atas karunia-Mu…….

  96. Dengan membeli sesuatu itu berarti kita telah menghargai pekerjaannya seseorang,sama halnya bapak yg membeli amplop si kake tua itu

  97. Cerita yang sangat mengharukan, sekarang kita harus sadar bahwa kita tidak boleh hanya membeli barang dimall saja.

  98. Orang2 yg lalu lalang di depan masjid itulah yg tidak sadar, alasan kakek itu menjual amplop di depan masjid. Kakek itu berjualan amplop di depan masjid, untuk selalu mengingatkan orang2 untuk rajin bersedekah.
    Orang yg gemar bersedekah pasti selalu menyediakan amplop di rumahnya, di tasnya atau di mobilnya. Fungsinya agar jika ada orang yg entah dikenal atau tidak memerlukan bantuan, mereka sudah siap memberi/ bersedekah.
    Untuk alasan inilah kakek itu menjual amplop dengan harga yg murah, agar makin banyak orang yg gemar bersedekah.

  99. Orang2 yg lalu lalang di depan masjid itulah yg tidak sadar, alasan kakek itu menjual amplop di depan masjid. Kakek itu berjualan amplop di depan masjid, untuk selalu mengingatkan orang2 untuk rajin bersedekah.
    Orang yg gemar bersedekah pasti selalu menyediakan amplop di rumahnya, di tasnya atau di mobilnya. Fungsinya agar jika ada orang yg entah dikenal atau tidak sedang memerlukan bantuan, mereka sudah siap memberi/ bersedekah.
    Untuk alasan inilah kakek itu menjual amplop dengan harga yg murah, agar makin banyak orang yg gemar bersedekah.

  100. Semua yg kita miliki hanyalah titipan. Apa salah nya kita bersedhakoh kepada saodara kita yg sangat membutuhkan. Contoh kake tua. Sangat lah berarti untuk nya. Subhanallah thebest buat kake.sht slalu ya ke.aminnn

  101. subhanallah…kisah yg sangat menyentuh hati..dan menginspirasi..semoga semakin banyak org yg berfikir seperti itu…amin..

  102. Subhanallah,,ya ALLAH ,mohon Engkau kasihi beliau selalu,dr kisah ini sungguh terlihat betapa sabarnya si kakek,sangat menginspirasi😭😭😭

  103. AULIA AYU NUR FAUZIAH

    yA Allah, semoga kakek selalu di beri umur yg panjang dan sehat ya kek…
    semoga Allah senantiasa menjagamu <3 sedih bacanya 🙁

  104. Wonderful blog post. This is absolute magic from you! I have never seen a more wonderful post than this one. You’ve really made my day today with this. I hope you keep this up!

  105. I want you to thank for your time of this wonderful read!!! I definately enjoy every little bit of it and I have you bookmarked to check out new stuff of your blog a must read blog!

  106. It is perfect time to make some plans for the future and it is time to be happy. I’ve read this post and if I could I desire to suggest you few interesting things or tips. Perhaps you could write next articles referring to this article. I want to read more things about it!

  107. Grosvenor Poker: Online Games For those who like playing games on your mobile phone, Then you will love the Grosvenor app. With a range of variety of games to choose from. They are adjusted and improved for versatile play. The program based app is perfect for iOS and Android, and you can play the games in a split second without the need to download and introduce anything on the mobile platform. There is likewise a well-known application for iOS; It can be downloaded from the iTunes application store. Grosvenor Poker: Online Games You can find out how Grosvenor Casino did in comparison to the top-rated online casino applications. Poker games are another popular option at online casinos, with various versions like Texas Hold’em, Three Card Poker, and Caribbean Stud Poker available. Many casino websites also host Casino Poker tournaments, offering players a chance to test their skills against others.
    https://jszst.com.cn/home.php?mod=space&uid=4349316
    Continuing to strike a balance between large-scale, theatrical spectacle and intimate and provocative social commentary, the 23.24 season is full of heart, of joy, and of life-changing stories, populated by Canadian premieres of hotly anticipated award-winners including the 2020 Tony-winner for Best Play, THE INHERITANCE, the 2022 Tony-winner for Best Play, THE LEHMAN TRILOGY, and World Premieres of new Canadian work from some of the most essential artists our country has to offer, such as Crystal Pite and Jonathon Young and the creators of MOUTHPIECE, Norah Sadava, and Amy Nostbakken. If you choose to play slots online during the summer, there is one thing you should take into account. If you’re travelling out of state or out of the country, you might not be able to log into your casino account. Not all casinos accept play from gamblers in all jurisdictions.

  108. Our breaths were ragged. My penis is getting weaker and smaller in Ms Yuni’s pussy. I pulled out my penis and I went to lie down next to Ms. Yuni. “Thanks, Ms. Mbak already wants to serve me.

  109. I really like what you guys are up too. This sort of clever work and exposure! Keep up the excellent works guys I’ve incorporated you guys to my personal blogroll.

  110. Asking questions are genuinely fastidious thing if you are not understanding something totally, but this piece of writing presentsfastidious understanding even.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top