46

Air Minum di Gurun

Seorang pria tersesat di gurun yang sangat gersang. Ia sempoyongan karena hampir mati kehausan.

Tak disangka, ia bertemu dengan sebuah rumah kosong. Di depan rumah tua tanpa jendela dan hampir roboh itu, terdapat sebuah pompa air. Segera ia menuju pompa itu dan mulai memompa sekuat tenaga. Tapi, tidak ada air yang keluar.

Lalu ia melihat ada kendi kecil di sebelah pompa itu dengan mulutnya tertutup gabus dan tertempel kertas dengan tulisan, ”Sahabat, pompa ini harus dipancing dengan air dulu.. Setelah mendapatkan airnya, mohon jangan lupa mengisi kendi ini lagi sebelum pergi.”

Pria itu mencabut gabusnya dan ternyata kendi itu berisi penuh air

“Apakah air ini harus dipergunakan untuk memancing pompa? Bukankah lebih aman saya minum airnya dulu? Daripada nanti mati kehausan, kalau ternyata pompanya tidak berfungsi. Untuk apa menuangkan air sebanyak ini ke pompa karatan hanya karena instruksi di atas kertas kumal yang belum tentu benar?” Begitu pikirnya.

Untung suara hatinya mengatakan bahwa ia harus mencoba mengikuti nasihat yang tertera di kertas itu, sekali pun berisiko.

Lantas, ia menuangkan seluruh isi kendi itu ke dalam pompa yang karatan tersebut dan dengan sekuat tenaga memompanya.

Benar!! Air keluar dengan melimpah. Pria itu minum sepuasnya.

Setelah istirahat memulihkan tenaga dan sebelum meninggalkan tempat itu, ia mengisi kendi itu sampai penuh, menutupkan kembali gabusnya dan menambahkan beberapa kata di bawah instruksi pesan itu: “Saya telah melakukannya dan berhasil. Engkau harus berkorban terlebih dahulu sebelum bisa menerima kembali secara melimpah. PERCAYALAH!! Inilah kebenaran hukum alam.”

Hidup ini, tidak selalu harus menerima, baru memberi. Tetapi ada kalanya, bahkan seringkali, kita harus memberi dulu, baru menerima. Bukan seperti kata-kata dalam bahasa Inggris yang populer dan sering kita dengar: “Take and Give” (mendapatkan dan memberi) tetapi seharusnya “Give and Receive” (memberi dan menerima).

Dalam kehidupan ini, sebenarnya sumber kebahagiaan adalah memberi (baik memberi layanan, pertolongan, perjuangan, atau pengorbanan). Barulah kita akan menikmati apa-apa yang pantas kita dapatkan.

Mari, miliki inisiatif untuk memberi dan memberi terlebih dahulu. Maka anugerah terindah pasti disuguhkan kepada kita.

sex movies
white amateur gets railed. porn videos sexy men lucky for him he met the bukkake folks and got what he.
xnxx hindi

Click Here to Leave a Comment Below 46 comments
rizky - January 7, 2013

ijin share

Reply
primadona - January 7, 2013

Bagus

Reply
jefr - January 10, 2013

Izin Copas ya gan

Reply
zamdoni - January 10, 2013

Ruaaaar biaza

Reply
Mano - January 11, 2013

Yyyyessss betul sekali”””

Reply
kaligrafinusantaraonline - January 13, 2013

Sebuah pengoranan penuh keyakinan…..

Reply
Baihaqielsamber - January 15, 2013

Bagus bngtt,,, minta izin copast yahh boss

Reply
Baihaqielsamber - January 15, 2013

bagus bangett,,, minta izin copast yahh boss

Reply
arr - January 16, 2013

sangat memotivasi

Reply
feri - January 17, 2013

ijin share

Reply
andra yudistira - January 19, 2013

Sangat menginspirasi

Reply
ekstra herbal - January 19, 2013

so inspiring

Reply
SURYA SUPRAPTO - January 20, 2013

Memang benar …bila kita berani mencoba dan berspekulasi..tapi semuanya tergantung seberapa besar keyakinan kita…klo ragu jgn coba2…tks gans

Reply
Fajar Sidik Romadhon - January 22, 2013

ijin share yah gan?

Reply
kosasih - January 23, 2013

izin berbagi gan

Reply
rikson - January 25, 2013

izin share ya gan…,biar lebih banyak orang lagi yang memahami tentang hal ini.

Reply
afriezal - January 27, 2013

thanks,ijin shre ya

Reply
A. Isk - January 31, 2013

Bagus untuk mendidik tanggungjawab

Reply
Arifin Budi Purnomo - February 6, 2013

sangat memotivasi.
Kunjungan persahabatan,
saling berbagi info pendidikan dan motivasi yuk 🙂

Reply
Siska - February 10, 2013

ijin share yah.thx..

Reply
sulaeman - February 13, 2013

Betul, kita melakukan usaha dengan sekuat tenaga dengan hasil jerih payah sendiri jangan mengambil sesuatu klo bukan hasil keringat kita tetap semangat

Reply
musa - February 13, 2013

sangat bagus>>>

Reply
Antung Pratama - February 17, 2013

ok saya setuju dengan cerita ini memang pengorbanan itu perlu jika ingin menikmati hasil yang lebih baik

Reply
sukarny - February 17, 2013

good story………………

Reply
muji - February 20, 2013

bisa dicoba

Reply
Maria M. S. - February 21, 2013

ijin share ya

Reply
saeful bahri - February 23, 2013

luar biasa…….

Reply
zizu - February 28, 2013

iya

Reply
Megitaaja - March 1, 2013

Sebuah pembelajaran baru.

Reply
taufik laros - March 2, 2013

Tak ada kata lain selai “wow”

Reply
jack - March 9, 2013

I have no comment….

Reply
Latahzan - March 19, 2013

Tak ada yg instan di dunia ini,
semua’y butuh proses, sesuatu yg ingin kita dapat takan mudah di gapai tanpa adanya kerja keras dgn cerdas.

Reply
Bang Uddin - March 21, 2013

Nice words

Reply
Ida - March 24, 2013

Ingin share di blog saya.. 🙂

Reply
i gede bayu segara - March 28, 2013

bagus banget ceritanya. .

Reply
salsabila tahira yasmin - April 1, 2013

ceritanya bagus banget,,,, 🙂

Reply
Rohmah - April 6, 2013

Seperti yang kualamin sekarang walau sisi lain ada perasaan negatif aku tetep semangat wat meraihnyaa

Reply
ning - April 26, 2013

ini yang kucari……
terimakasih, ijin kopy….

Reply
bacaunik - April 29, 2013

bagus ceritanya..

Reply
andi setiawan - May 13, 2013

pengorbanan dan keberanian diperlukan untuk mendapatkan sesutu yang lebih besar………

Reply
FARRUQ MUHAMMAD - July 23, 2013

MENARIK

Reply
Gracela Claren - September 26, 2013

ijin share ya gan

Reply
ahmad - November 3, 2013

kita harus berani berkorban karna sesuatu yg kita dapat takan mudah di gapai tanpa adanya keja keras, karna hidup d dunia ini tidak ada yg instant

Reply
Hans - February 12, 2014

Kisah ini bagaikan keajaiban sedekah, jika kita mengeluarkan sebagian harta kita, maka kita akan mndapatkan harta kita bertambah..

Reply
Wicaksana - May 4, 2017

Sayang tak ada rangkuman di akhir cerita,sebenernya inspiratif,tp ada baiknya di tambahin rangkuman sebagai bantuan pemahaman bagi “maaf” pembaca yg “lola”

Reply

Leave a Reply: